Jakarta, 12 September 2022 – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berupaya memperkuat rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (12/9/2022) mengatakan, rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan dalam membangun dan mengembangkan ekosistem pariwisata di NTB yang masuk dalam 5 destinasi pariwisata super prioritas.
“Penguatan rantai pasok ini melibatkan berbagai pihak dan stakeholder mulai dari hulu hingga hilir sehingga diperlukan kolaborasi yang kuat, karena semuanya berkesempatan menghadirkan peluang usaha dan lapangan kerja,” kata Menparekraf Sandiaga.
Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan kegiatan yang berlangsung pada 7 September 2022 di Hotel Astoria Lombok itu dihadiri oleh 10 pelaku industri hotel, 34 UMKM, dan 4 Dinas Provinsi.
Melalui acara ini diharapkan dapat dilakukan monitoring dan evaluasi rantai pasok kepada UMKM, hotel, dan dinas provinsi serta asosiasi di Mandalika dengan tujuan untuk memperkuat ekosistem pariwisata di NTB.
“Sehingga pada kegiatan ini, kami melaksanakan upskilling SDM UMKM dalam rangka persiapan temu bisnis. Mendiskusikan kebutuhan hotel yang harus dipenuhi antara lain kualitas, kuantitas, delivery, sistem pembayaran, dan matchmaking. Serta dalam kegiatan ini kami melakukan coaching clinic kepada UMKM untuk kegiatan temu bisnis,” kata Anggara Hayun.
Anggara menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya membangun sustainable supply chain, sehingga Kemenparekraf/Baparekraf berupaya untuk tetap membina hubungan dengan seluruh ekosistem yang terlibat sehingga hasil akhirnya dapat meningkatkan ekonomi yang ada di Provinsi NTB.
“Monev keberlanjutan rantai pasok ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi progres kerja sama antara UMKM dan hotel, total transaksi yang terjadi, persentase peningkatan omzet UMKM dan hotel sebelum dan sesudah terjadi kerja sama rantai pasok, serta persentase peningkatan tenaga kerja yang terserap dalam kemitraan rantai pasok,” ujarnya.
Ketua BPD PHRI NTB Woline menjelaskan pihaknya mendukung penuh berlangsungnya kegiatan temu bisnis yang telah dilaksanakan di DPSP Mandalika pada Januari 2022. Hal itu karena kegiatan ini dapat mendorong penggunaan produk UMKM oleh hotel dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sumber : KLIK